Movie Review : Aladdin
5:56 PM
Saat pertama kali tau kalo Disney bakal membuat ulang 'Aladdin' yang notabene merupakan salah satu film animasi populer dari seri princess mereka, saya sudah sangat ragu. Ditambah dengan trailer yang terkesan biasa saja, jajaran pemain yang kurang menjanjikan dan juga banyaknya respon negatif ketika salah satu versi remake soundtrack Aladdin (A Whole New World) dirilis. Akhirnya hanya dengan rasa sedikit penasaran dan formalitas, saya tetap menonton film ini. Tapi tidak disangka, adegan demi adegan, lagu demi lagu membuat film ini yang awalnya saya ragukan menjadi melebihi dari apa yang saya harapkan! Aladdin was superb amazing and fun!
Cerita dimulai ketika seorang pencuri yang baik hati bernama Aladdin (Mena Massoud) dan Abu seekor monyet peliharaannya bertemu dengan seorang putri dari kerajaan Agrabah bernama Jasmine (Naomi Scott) yang kedapatan mengambil roti untuk diberikan kepada anak kecil yang kelaparan. Hal ini membuat pedagang di pasar marah dan membawanya kedalam pertengkaran. Tak tinggal diam, Aladdin berhasil menolong Jasmine dan membawanya ke gubuk kecil miliknya. Dari sana, Jasmine dapat melihat sisi lain Agrabah yang selama ini tidak pernah dilihatnya karena ia terkurung dalam kerajaan dan dia pun mulai jatuh hati kepada Aladdin. Pertemuan tidak berlangsung lama karena Jasmine harus segera kembali ke kerajaan demi acara pertunangannya dengan pangeran dari Eropa. Namun dalam perjalanannya terjadi kesalahpahaman karena Abu mencuri gelang milik Jasmine. Hal ini membuat Jasmine kecewa dan menilai bahwa Aladdin memang benar pencuri yang tidak akan pernah bisa bersikap baik. Tidak tinggal diam, Aladdin berusaha mengembalikan gelang milik Jasmine dengan cara menyusup ke istana. Sayangnya, walaupun Aladdin berhasil mengembalikan gelang itu, ia tertangkap oleh perdana menteri kerajaan bernama Jafar (Marwan Kenzari) yang selama ini memiliki niat jahat merebut posisi Sultan dan menguasai kerajaan. Jafar akhirnya memperalat Aladdin untuk mengambil sebuah lampu ajaib yang berada di Cave of Wonder karena menurut kepercayaan, lampu itu ditinggali jin biru yang dapat mengabulkan permintaan pemiliknya. Benar saja, dari lampu itu Aladdin bertemu Genie (Will Smith) yang membuat kisah cinta Aladdin - Jasmine yang berbeda kasta dan ambisi Jafar untuk merebut kerajaan semakin menarik untuk diikuti.
Dengan durasi 128 menit, film ini mampu membawa saya kembali ke masa kecil yang percaya dengan keajaiban. Banyak kekaguman dan kebahagiaan yang diselipkan dalam tiap adegan di film ini. Diiringi dengan jokes, lagu dan tarian yang menyenangkan membuat saya tanpa sadar berulang kali tersenyum bahkan tertawa sepanjang film ini berlangsung. Tak hanya itu, jajaran aktor yang tadinya saya ragukan ternyata sangat berhasil memerankan perannya masing-masing dalam porsi yang pas. Chemistry antara Mena dan Naomi sangat bagus, Will Smith dengan segala kekocakannya mampu membuat film ini semakin menarik. Plot cerita yang tidak dibuat sama persis dengan versi aslinya, malah membuat film ini semakin menarik untuk ditonton. Disini, Jasmine digambarkan menjadi sosok yang lebih tangguh, pintar dan sangat peduli pada rakyatnya. Banyak pesan yang terselip juga membuat film ini tak hanya menarik untuk ditonton tapi juga mengingatkan kita akan apa itu keberanian, kejujuran, dan persahabatan. Salut untuk Guy Ritchie yang saya rasa sukses meremake film ini ke versi live-action. Akhirnya saya harus mengakui bahwa film ini benar-benar bagus dan saya tertampar telah meng-underestimate film ini hanya dari trailernya saja!
“I made you look like a prince on the outside, but I didn’t change anything on the inside.”
9/10
0 comments